3.1 Aljabar Boolean
A. Pengertian Aljabar Boolean dan Hukumnya
Pengertian
Aljabar Boolean dan Hukumnya – Aljabar
Boolean atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Boolean Algebra adalah
matematika yang digunakan untuk menganalisis dan menyederhanakan Gerbang Logika
pada Rangkaian-rangkaian Digital Elektronika. Boolean pada dasarnya merupakan
Tipe data yang hanya terdiri dari dua nilai yaitu “True” dan “False” atau
“Tinggi” dan “Rendah” yang biasanya dilambangkan dengan angka “1” dan “0” pada
Gerbang Logika ataupun bahasa pemrograman komputer. Aljabar Boolean ini pertama
kali diperkenalkan oleh seorang Matematikawan yang berasal dari Inggris pada
tahun 1854. Nama Boolean sendiri diambil dari nama penemunya yaitu George
Boole.
B.
Hukum Aljabar Boolean
Dengan menggunakan Hukum Aljabar Boolean ini, kita dapat mengurangi dan
menyederhanakan Ekspresi Boolean yang kompleks sehingga dapat mengurangi jumlah
Gerbang Logika yang diperlukan dalam sebuah rangkaian Digital Elektronika.
Dibawah ini terdapat 6
tipe Hukum yang berkaitan dengan Hukum Aljabar Boolean
1. Hukum Komutatif (Commutative Law)
Hukum Komutatif
menyatakan bahwa penukaran urutan variabel atau sinyal Input tidak akan
berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh :
a. Perkalian (Gerbang Logika AND)
X.Y = Y.X
b. Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
X+Y = Y+X
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat menukarkan posisi
variabel atau dalam hal ini adalah sinyal Input, hasilnya akan tetap sama atau
tidak akan mengubah keluarannya.
2.
Hukum Asosiatif (Associative Law)
Hukum Asosiatif
menyatakan bahwa urutan operasi logika tidak akan berpengaruh terhadap Output
Rangkaian Logika.
Contoh :
Perkalian
(Gerbang Logika AND)
W . (X . Y) = (W . X) . Y
Penjumlahan
(Gerbang Logika OR)
W + (X + Y) = (W + X) + Y
Catatan : Pada
penjumlahan dan perkalian, kita dapat mengelompokan posisi variabel dalam hal
ini adalah urutan operasi logikanya, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan
mengubah keluarannya. Tidak peduli yang mana dihitung terlebih dahulu, hasilnya
tetap akan sama. Tanda kurung hanya sekedar untuk mempermudah mengingat yang mana
akan dihitung terlebih dahulu.
3.
Hukum Distributif
Hukum Distributif
menyatakan bahwa variabel-variabel atau sinyal Input dapat disebarkan tempatnya
atau diubah urutan sinyalnya, perubahan tersebut tidak akan mempengaruhi Output
Keluarannya.
4.
Hukum AND (AND Law)
Disebut dengan Hukum AND
karena pada hukum ini menggunakan Operasi Logika AND atau perkalian. Berikut
ini contohnya :
5.
Hukum OR (OR Law)
6.
Hukum Inversi (Inversion Law)
Hukum Inversi
menggunakan Operasi Logika NOT. Hukum Inversi ini menyatakan jika terjadi
Inversi ganda (kebalikan 2 kali) maka hasilnya akan kembali ke nilai aslinya.
Jadi, jika suatu Input (masukan) diinversi
(dibalik) maka hasilnya akan berlawanan. Namun jika diinversi sekali lagi,
hasilnya akan kembali ke semula.
RELASI-RELASI
DASAR ALJABAR BOOLEAN :
1.
X + 0 = X
|
7.
X + X’ = X
|
13.
X.(Y+Z) = X.Y + X.Z
|
2.
X + 1 = 1
|
8.
X . X’ = 0
|
14.
X + Y.Z = (X+Y) . (X+Z)
|
3.
X . 0 = 0
|
9.
X + Y = Y + X
|
15.
(X + Y)’ = X’ . Y’
|
4.
X . 1 = X
|
10.
X . Y = Y . X
|
16.
(X.Y)’ = X’ + Y’
|
5.
X + X = X
|
11.
X+(Y+Z) = (X+Y)+Z
|
17.
(X’)’ = X
|
6.
X . X = X
|
12.
X.(Y.Z) = (X.Y).Z
|
18.
X.(X+Y) = X
|
19.
X + (X.Y) = X
|
Keterangan :
·
Relasi (1), (2), (3) dan
(4) disebut dengan Hukum penjalinan dengan konstanta.
·
Relasi (5) dan (6) disebut
Hukum perluasan.
·
Relasi (7) dan (8) disebut
Hukum komplementasi
·
Relasi (9) dan (10)
disebut Hukum komutatif.
·
Relasi (11) dan (12)
disebut Hukum asosiatif.
·
Relasi (13) dan (14)
disebut Hukum distributif.
·
Relasi (14) tidak dapat
digunakan dalam aljabar biasa, tetapi relasi ini sangat berguna dalam
memanipulasi ekspresi-ekspresi aljabar boole.
·
Relasi (15) dan (16)
disebut Dalil de Morgan.
·
Relasi (17) menyatakan
jika suatu variabel dikomplemenkan sebanyak dua kali maka akan didapat nilai
asli dari variabel tersebut.
·
Relasi (18) dan (19)
disebut Hukum absorpsi.
C.
APLIKASI ALJABAR
BOOLEAN
1. Jaringan Pensaklaran (Switching Network)
Saklar, yaitu objek yang mempunyai dua
buah keadaan; buka dan tutup. Tiga bentuk gerbang paling sederhana:
a. Output
b hanya ada jika dan hanya jika x dibuka ⇒ x
2. Output b hanya ada jika dan hanya jika x dan y dibuka ⇒ xy
3. Output c hanya ada jika dan hanya jika x atau y dibuka ⇒ x + y
D. RANGKAIAN
PENSAKLARAN PADA RANGKAIAN LISTRIK:
1. Saklar
dalam hubungan SERI: logika AND
2. Saklar dalam hubungan PARALEL: logika OR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar