JURNAL
Geliat kegiatan industri di
berbagai wilayah Indonesia menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Potensi sumber
daya alam yang melimpah memungkinkan untuk dikelolah menjadi dan produk yang
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Namun perkembangan industri tersebut harus
memikirkan keberlanjutan kempuan lingkungan untuk aktifitas di atasnya.
Luas wilayah dan potensi iklim di
Indonesia sangat mendukung industri dibidang pertambangan. Hampir sebagian besar
wilayah Indonesia terdiri dari tanah tua yang telah mengalami pelapukan batuan induk.Pemaparan
iklim yang silih berganti antara musim hujan musim kemarau mempercepat proses mineralisasi
batuan induk sehingga sangat berpotensi untukmendukung lanjut. Luas tanah yang berpelapukan
dieksploitasi lebih. lanjut ini sekitar 67% dari total luas tanah di
Indonesia(Nursyamsi, 2008).
Pemberian bahan organik dengan
dosis 400 g/polybag (B2) atau setara dengan 19 ton/ha, Bacillus
megaterium2x10sel/ml ,dengan dosis 20 ml/tanaman (P2) dan 6Pseudomonas
aeruginosa2x10sel/ml, mampu meningkatkan ketersediaan fospat dari 13,633ppm
menjadi 23,650 ppm atau peningkatan kandungan fospat tersedia sebesar 42,355%,
mengurangi konsentrasi Ni(II) dari 576,450 mg/kg menjadi 427,572 154 mg/kg
(25,83%),mampu meningkatkan meningkatkan pH tanah dari rata-rata 4,19
menjadi7,5(44,13%);memberikan peningkatan rata-rata berat biji pertongkol
tanaman dari 0 g menjadi 92,085 g (100%). Aplikasidilapanganmenunjukkan
meningkatkan produksi tanaman jagung sebesar 97,78%
link jurnak 2 :
Teknologi digestasi anaerobik dua tahap efektif untuk mengolah lumpur biologi dari ipal industri kertas. Proses dgestasi berlangsung efektif pasa kondisi optimum dengan asidifikasi yang dioperasikan pada disis enzim 5 mg/g VS lumpur (aktifasi 1200 U/g) : suhu termofilik 55-60 derajat celcius; jumlah mikroba 30%, pH 5, waktu retensi 1 hari, sedangkan digestesi metanasi dioperasikan pada suhu mesofilik, jumlah mikroba 15% waktu retensi 5 hari.
Hasil dan manfaat yang diperoleh dari proses digestesi lumpur adalah dapat mereduksi jumlah lumpur 88% dengan kadar padatan meningkat dari 2 % ke 6% dan menghasilkan roduk biogas 1,75 L/g VS.hari serta pupuk pupuk 25 kg/g VS. Hari
Pengolahan lumpur dengan aplikasi digestesi anaerobik tidak diperlukan lagi pengoperasian unit thincker dan unit beltpress serta pembuangan ke landfill,sehinga dapat menghemat produk 18% selain dapat memperoleh produk samping biogas dan pupuk organik yang mempunyai nilai ekonomis.
Dari proses metanasi diperoleh boigas dengan laju produksi 1,75 l/g VS.hari atau 2,5 m kubik biogas dengan kadar metan 60 % menurut poltprasert,2007, 1 m kubik biogas dengan kadar gas metana 50-70 % setara dengan 0,8 kg batu baa / 0,4 kg minyak diesel / 0,6 kg bensin. Berdasarkan kesetaraan tersebut, biogas yang dihasilkan dari digestasi anaerobik lumpur biologi 175 meter per hari dapat menghasilkan energi yang besarnya dengan energi yang diperoleh dari energi yang diperoleh dari energi batu bara/ 1 kg minyak diesel / 1,5 kg bensin 1,5 kg.
REHABILIT
ASI LAHAN BEKAS T
AMBANG PT
. INCOSOROW
AKO
DENGAN BAHAN ORGANIK,BAKTERIPELARUT FOSF
A
T
DAN BAKTERI PEREDUKSI NIKE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar